Kesenian Sunda Degung


Degung merupakan salah satu gamelan khas dan asli hasil kreativitas masyarakat Sunda.

Dugaan-dugaan masyarakat Sunda yang mengatakan bahwa degung merupakan musik kerajaan atau kadaleman dihubungkan pula dengan kirata basa, yaitu bahwa kata “degung” berasal dari kata "ngadeg" (berdiri) dan “agung” (megah) atau “pangagung” (menak; bangsawan), yang mengandung pengertian bahwa kesenian ini digunakan bagi kemegahan (keagungan) martabat bangsawan.

Berikut ini beberapa file audio MP3 dari lagu Degung yang bisa sobat unduh secara gratis.


  1. Tilam Sono - Ida Widawati (5,4 MB)
  2. Dua Saati - Mamah Dasimah (7,2 MB)
  3. Bulan Sapasi - Euis Komariah (5,4 MB)
  4. Potret Manehna - Een Ratnaningsih (6,1 MB)

Mengenang KH. AF Ghazali Penceramah Bahasa Sunda

KH. A.F. Ghazali
KH. Abdul Fatah Ghazali rahimahullah lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Agustus 1931. Beliau adalah seorang ulama besar di Jawa Barat, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Jawami' Bandung, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua MUI Provinsi Jawa Barat, dan pernah duduk di kursi Anggota MPR RI FKP (1992-1999). Beliau dikenal pula sebagai satu di antara lima ulama kharismatik di Jawa Barat.

Diantaranya :
  • Drs. KH. Totoh Abdul Fatah Ghazali, SH.
  • KH. Ilyas Ruhiyat (sesepuh Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya).
  • KH. Anwar Musaddad (sesepuh Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah Garut).
  • KH. Irfan Hielmy, (sesepuh Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.
  • KH. Abdulah Abbas (sesepuh Pondok Pesantren Buntet, Cirebon).

Drs. KH. Totoh Abdul Fatah Ghazali putra KH. Rd. A. Rosyad Ghazali (Mas Amuni) putra Syekh Rd. Moh. Syarif putra Syekh Rd. Moh. Aonillah (Mama Serang Cibiuk) putra Syekh Rd. Moh. Ashim (Parakanmuncang) putra Sunan Bunikasih/ Dalem Emas putra Sunan Rumenggong / Prabu Layaran wangi putra Prabu Siliwangi 2.

KH. Totoh Abdul Fattah Ghazali rahimahullah pernah menimba ilmu di Pesantren Situgede Monggor Limbangan Garut, lalu Pesantren Cikelepu Limbangan Garut, kemudian Pesantren Karangsari Leles Garut, tahun 1951. Setelah itu, belajar ke Pesantren Sindangsari (sekarang ada tambahan Al-Jawami) yang terletak di Cileunyi, Bandung. Di Pesantren ini pula Pak Totoh mendapat jodoh dan menikah dengan putri gurunya Mama Kiai Sudja’i, bernama Hj. Siti Maryam. Pak Totoh melanjutkan pendidikannya ke sekolah umum, HIS Budi Harti, Garut. Setelah tamat dari Aliyah, lalu melanjutkan ke Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung, kemudian ke IKIP Bandung dan akhirnya ke Institut Dakwah Islam (IDI) Bandung.

  • Guru Agama SLTA (1968).
  • Penghulu Kotamadya Bandung (1969-1973).
  • Kepala Kandepag Kota Bandung (1975-1980).
  • Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kanwil Depag Jabar (1980-1982).
  • Hakim Tinggi Agama/ Wakil Ketua PTA untuk Wilayah Jabar dan DKI Jakarta (1982-1985).
  • Penatar BP7 Jawa Barat (1982-1985).Staf Ahli BAPPEDA Jabar (1982-1985).
  • Dosen Hukum Islam APDN Bandung (1982-1985).
  • Na’ib Amirul Hajj (1992).
  • Anggota MPR RI dari FKP No.C.727 (1992-1999).
  • Sekertaris Majelis Ulama (1958-1969).
  • Pembina Rohani di Lingkungan TNI dan kepolisian Negara Bandung Timur (1969-1974).
  • Ketua Sekber Golkar Kandepag Kodya Bandung (1969-1974).
  • Rais Syuriah NU Kecamatan Cibeunying (1970).
  • Ketua DKM Masjid Agung Bandung (1973-1980).
  • Ketua Al-Washliyah Jawa Barat (1975).
  • Ketua Korpri Unit Kandepag Kodya Bandung (1974-1980).
  • Pendiri Islamic Centre/ Pusdai Jabar (1988).Pendiri RS. Islam Al-Ihsan (1992).
  • Ketua Korpri Unit PTA Jabar (1988-1990).
  • Dewan Penasehat DHD ’45 Jawa Barat (1989 -1990).
  • Ketua Umum DMI Jabar (1983-1993).
  • Dewan Pertimbangan MUI Pusat (1990-2000).
  • Dewan Pembina DMI Pusat (1993-2000).
  • Wakil Ketua Ikatan Purnabhakti Hakim Agama Nasional (1992-1997).
  • Wakil Ketua Panwaslu (Panitia Pengawas pemilihan Umum) Jawa Barat pada Pemilu 1999.
  • Ketua Umum MUI Jabar (1985-2000).
  • Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah (2000-2005).
  • Ketua Dewan Penasehat MUI Jabar (2005-2008).
  • Pengasuh Pesantren Al-Jawami (1987-2008).

Pak Totoh berpulang ke Rahmatullah (wafat) pada hari Senin, 01 September 2008 M (01 Ramadhan 1429 H) Pukul 10.17 WIB di RS. Hasan Sadikin Bandung setelah lebih kurang 15 hari dirawat di Ruang Perawatan Khusus (ICU) dan dimakamkan di TPU Cileunyi Wetan Bandung pukul 16.00 WIB. .